skip to main | skip to sidebar

About me

BOOKISH
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Semua Komentar
    Atom
Semua Komentar

Archivo del blog

  • ► 2014 (5)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (1)
    • ► Maret (2)
  • ▼ 2013 (61)
    • ► Desember (3)
    • ▼ Oktober (1)
      • Nothing Impossible, Even with My Dreams
    • ► Agustus (3)
    • ► Juli (5)
    • ► Juni (10)
    • ► Mei (10)
    • ► April (2)
    • ► Maret (14)
    • ► Februari (12)
    • ► Januari (1)
  • ► 2012 (16)
    • ► Desember (6)
    • ► November (4)
    • ► Oktober (6)

Followers

Miku Haruna~ ♥

Welcome to My Blog, Just share what I like :)

Kamis, 17 Oktober 2013

Nothing Impossible, Even with My Dreams



Namaku Steffany Ashley. Aku murid kelas 1 menengah atas di Kinley High School. Aku tinggal di Seatlle, Washington, Amerika. Sebenarnya aku orang Inggris dan benar-benar menolak untuk pindah kemari, tapi Dad selalu memaksaku. Dad juga bilang kalau aku tidak mau ikut pindah, dia tidak akan menanggung biaya kuliahku di University of Kent, Inggris. Ya Tuhan… padahal aku ingin sekali kuliah di sana. Jadi mu tidak mau aku menuruti ayahku. Ibu? Bila ayah sudah bilang harus pindah, ibu hanya bisa ikut, bahkan ibu tidak membelaku waktu aku bilang tidak ingin pindah.

Bukannya tidak peduli denganku. Kalau ayah dan ibu tidak peduli denganku sudah dari sulu aku ditelantarkan dan meninggalkanku sendiri di Inggris. Aku percaya, apa yang dikatakan ayah dan ibu atau apa yang mereka mau itu untuk kebaikanku sendiri.
Kembali lagi tentang Universitas Kent. Aku tahu, biaya masuk Universitas Kent jurusan Astronomi memang mahal sekitar 250jt. Tapi aku tidak boleh menyerah, setidaknya aku harus terus belajar dan berusaha mendapatkan beasiswa. 

Kadang aku bingung. Kenapa orang-orang menertawakan ku ketika aku berkata tentang cita-citaku. Oke, cita-citaku ingin menjadi astronot atau paling tidak aku menjadi ahli astronomi. Lalu, apa ada yang salah?

Contohnya, seperti aku pertama kali masuk ke Kinley High School. Karena semua yang ada disini murid baru (karena kami baru memulai tahun pertama) jadi kami disuruh bergantian memperkenalkan diri. Aku benar-benar gugup waktu itu, sedangkan murid lain terlihat gembira. Aku tidak yakin, aku bisa bergaul dengan mereka. 

Mereka memperkenalkan diri dengan lancar dan tibalah namaku dipanggil.

“Steffany Ashley? Maju kedepan, pekenalkan dirimu, gadis manis” Panggil guru yang kutahu bernama Talitha Sarah. Guru yang baik, yah menurutku, dia juga cantik. Sebelum maju ke depan, aku menghembuskan napas. Tidak kupedulikan murid lain yang cekikikan ketika aku maju.

“Thank’s, Miss Sarah” Jawabku, lalu tersenyum padanya.

“Okay, Silahkan, Miss Ashley”

Sekali lagi aku menghembuskan napasku. Aku merasa akan ada hal buruk menimpaku setelah ini.

“Hy, Perkenalkan namaku Steffany Ashley. Aku dari Inggris. Umurku 15 tahun. Hobiku membaca dan mengamati bintang…” Kataku dengan lancar, sebenarnya aku lupa apa lagi yang harus kukatakan.

“Cita-citamu dan kenapa kau memilih Kinley High School, Miss Ashley?”

“Ah ya, aku tidak pernah mengira akan masuk Kinley High School, lalu tiba-tiba ayah mengajak pindah kemari, karena tugasnya dipindah. Aku harap aku betah disini dan cepat mendapat teman. Cita-cita ku ingin menjadi astronot dan ahli astronomi. Thank you”

Aku bingung. Serius aku bingung. Semua kelas hening ketika aku selesai memperkenalkan diri bahkan Miss Sarah juga bingung. Biasanya kan ada tepuk tangan. Kemudian kelas terbahak-bahak dengan jari telunjuk mereka yang menunjuk-nunjuk ku. Apa aku mengatakan hal yang salah? Aku menoleh menatap Miss Talitha dan dia cuma menutupi kikikannya. Aku bingung sampai salah seorang murid laki-laki berkata, “Bagaimana bisa kau jadi astronot kalau kau gendut dan pendek seperti itu hahaha…”

Jujur aku shock mendengarnya. Dan banyak lagi yang menimpali.

“Yang ada mungkin kau tidak bisa kembali hahaha….”

“Kau bahkan tidak terlalu tinggi untuk menghapus papan tulis, lalu kau ingin menggapai luar angkasa? Hahaha..”

“Mimpimu terlalu tinggi…”

“Berpikirlah rasional…”

 “Kau tidak akan bisa menjadi astronot!”

Yaaaa, aku memang gendut dan pendek, culun pula. Itu semua turunan dari ayahku. Tapi apa ada yang salah? Ini mimpiku, kenapa kalian yang repot-repot mengurusnya. Masalah tercapai tidaknya kan aku yang menntukan. Sebenarnya aku ingin marah dan menangis. Aku juga menahan malu. Tapi aku tidak bisa, akhirnya aku hanya diam dan duduk kembali di bangkuku.

Bahkan Miss Talitha pun yang tadinya ku anggap baik masih saja menahan tawanya. Rasanya aku ingin ditelan bumi saat itu juga hhh… 

Nah miris sekali kan, mereka selalu membullyku. Hamper semua anak membullyku tapi aku menyadari ada 1 anak perempuan yang tidak tertawa, dia malah terlihat khawatir. Namanya Kathrine Williams. Dia juga teman sekaligus sahabatku di Kinley High school. Pendapatku salah besar tentangnya, ternyata dia gadis yang baik. 

Pembullyan kepadaku pun dimulai. Contohnya, setelah kejadian itu aku ke kantin sendiri karena Kat –Kathrine menyuruhku memanggilnya Kat– sedang dipanggil oleh Mr. Von tentang nilai Matematikanya. Tentu saja aku dibully. Kau tahu? Saat aku mengantre hendak mengambil lauk seseorang mendorongku sampai aku tersungkur ke bawah, padahal di nampan ku ada sup dan jus jeruk. Dan semua itu menumpahi pakaian ku. Sialan– umpatku. Mereka semua menatapku dan menertawakanku. Alhasil, di pelajaran terakhir perutku berbunyi terus menerus, untung tidak ada yang menyadarinya.

Pernah juga, waktu selesai kelas musik, karena bukuku ketinggalan, aku kembali ke ruang musik. Aku tidak tahu kenapa murid-murid itu bisa tahu aku akan kembali lagi, mereka menyiapkan ember air dan penghapus papan tulis kapur di atas pintu. Yaahh, kau tahu, saat aku membuka pintu, air dan penghapus mengotori tubuhku. Aku salut pada mereka, benar-benar cerdik. Lagi-lagi aku hanya bisa mengelus dada.

Berkali-kali aku bicara pada Dad bahwa aku ingin pindah sekolah. Aku juga mengatakan kalau aku dibully, didorong hingga pakaianku kotor, lokerku yang dipenuhi lem. Tapi Dad sekali lagi Cuma berkata, “Fany sayang, aku tahu kau tdak menyukai pindah ke Seattle, tapi setidaknya jangan berbohong pada ayahmu. Lagipula kata ibumu kau sudah punya teman bukan? Berteman dan belajarlah dengan baik. Dad hanya ingin kau bahagia” Lalu ia bakal sibuk lagi dengan rancangan rumahnya. Oh ya, ayahku seorang arsitek dan ibu membuka took roti di dekat rumah.

KALAU DAD INGIN AKU BAHAGIA BANTU AKU DAN JANGAN MENUDUHKU BERBOHONG, ITU SUNGGUHAN, DAD. Aku mengatakannya dalam hati. Tidak mungkin aku mengatakannya secara blak-blakan di depan Dad, bisa-bisa aku didepak dari rumah.

Kalau aku bicara pada ibuku tentang aku yang dibully, mungkin dia akan kaget tapi setelah itu dia lupa lagi. Ibuku orang yang mudah lupa. Bahkan ia penah lupa namaku.

Dan aku tidak akan bicara pada kakakku. Dia lebih tua 2 tahun dariku, namanya Victoria Ashley. Bisa-bisa aku diejek habis-habisan. Aku dan Vic tidak satu sekolah, padahal Dad bisa saja memasukkannya ke Kinley High School. Ah tidak, kalau Vic sekolah di Kinley mungkin dia juga ikut bersekongkol dengan teman-temanku untuk membullyku. Vic tidak terlalu gendut, dia juga tinggi, jadi kadang dia sama sekali tidak terlalu gendut. Mirip Mom. Kenapa tidak aku saja yang seperti itu… ToT. Bagaimanapun ini pemberian Tuhan, aku harus bersyukur.

Tekadku bulat, aku tidak akan meninggalkan mimpi dan cita-citaku hanya karena aku dibully oleh teman-teman. Mulai sekarang aku tidak akan mempedulikan bullyan itu dan focus belajar. Harus bisa mendapat beasiswa dan menjadi siswa terbaik seangkatan di Kinley High school dan bisa masuk University of Kent dengan mudah. Amin.

.
.
.

Aku tahu cerita ini masih berantakan, cuma cepen sekilas yang aku buat. Niatnya pengen bikin novel judulnya 'Diary of Steffany Ashley in America'. ini cuma percobaan -_- Mudahan novelnya terselesaikan :)

Maaf juga udah lama hiatus dari blog, aku lagi sibuk akhir-akhir ini, maklum baru jadi anak SMA xD

Itu aja, aku terima kritikan apapun, tapi kalau bisa yang membangun ya jangan yang bikin aku down :)

Thank's

-Miku Haruna-
Diposting oleh BOOKISH di 02.08 2 komentar
Label: Cerpen
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod